Asma'ul Husna dan Maknanya: Al-Lathif
Al-Lathif l artinya yang Maha Lemah Lembut. Bahasan Asma'ul Husna pada kajian ini membahas Al-Lathif. AL-Lathif dalam Al-Qur'an di ulangi tidak kurang dari 7kali, 5di antaranya di gabungkan dengan Asma Al-Khabiir, menjadi "Al-Lathuf Al-Khabiir". Kata Al-Lathif berasal dari kata la-tho-fa yang mengandung unsur lembut, halus dal kecil. Selain itu, Asma Al-Lathif memiliki makna yang luar biasa yaitu ketelitian. Jadi, kalau seseorang yang mengandung sifat lemah lembut, maka ia memiliki sifat ketelitian di dalam dirinya. Bagi seorang bankir, sifat ketelitian ini sangat di perlukan dalam mencatat arus keuangan dan berbagai transaksi yang terjadi di Bank. Seorang ulama yang bernama ibnu Faris memakainya dengan kelemah lembutan. Dengan sifat ini, Allah menunjukkan bahwasannya dia sangat sayang kepada Hamba-Nya. Walaupun Hamba-Nya masih suka bermaksiat, namun Allah masih sayang kepada hamba-Nya.
Yang kedua arti kecil dan sama. Buya Hamka, penulis tafsir Al-Azhar, memakai nama Al-Lathiif dengan Maha halus dan mampu melihat dengan halus. Dalam surat Al-An'am ayat 103 di terangkan bahwasannya Allah tidak dapat di lihat oleh mata manusia, namun Dia dapat melihat segala sesuatu. Dalam surat Al-Mulk ayat 14 juga Allah menjelaskan bahwasannya Allah SWT Maha Halus dan Maha Mengetahui segala hal tentantang ciptaan-Nya.
Makna yang ketiga adalah Maha Membantu, Maha santun dan Maha memperhatikan. Contoh Maha Membantu, misalnya ketika Allah SWT menyelamatkan Nabi Yusuf a.s, Nabi Ynus a.s dan Nabi Ibrahim a.s. Al-Lathif di ibaratkan suatu sifat yang dapat mengetahui sampai zat yang paling kecil sekalipun sekali "dzarrah" atau Atom, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 16:
"(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di Langit atau di dalam Bumi, Niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui".(Lukman:16)
KESIMPULAN
Di dalam kitab Samsyul Ma'Arif Al-Qubro (Syeikh Ahmad Ibni Ali Al-Bunny) dan Kitab Abwabul faroj (Asyeikh Al-'Allamah As-Sayyid Muhammad Alwy Al-Maliki Al-Hasani)
Di jelaskan bahwa sesungguhnya Allah mewakilkan seorang Khoam yang bernama Sayyid Barzillin untuk membantu hajat-hajatnya orang yang bertawassul dengan Asma Allah Al-Lathifu, Khususiyah Asma' Al-Lathifu mempunyai 4 Kekhusu'an:
Yang kedua arti kecil dan sama. Buya Hamka, penulis tafsir Al-Azhar, memakai nama Al-Lathiif dengan Maha halus dan mampu melihat dengan halus. Dalam surat Al-An'am ayat 103 di terangkan bahwasannya Allah tidak dapat di lihat oleh mata manusia, namun Dia dapat melihat segala sesuatu. Dalam surat Al-Mulk ayat 14 juga Allah menjelaskan bahwasannya Allah SWT Maha Halus dan Maha Mengetahui segala hal tentantang ciptaan-Nya.
Makna yang ketiga adalah Maha Membantu, Maha santun dan Maha memperhatikan. Contoh Maha Membantu, misalnya ketika Allah SWT menyelamatkan Nabi Yusuf a.s, Nabi Ynus a.s dan Nabi Ibrahim a.s. Al-Lathif di ibaratkan suatu sifat yang dapat mengetahui sampai zat yang paling kecil sekalipun sekali "dzarrah" atau Atom, sebagaimana Allah berfirman dalam surat Lukman ayat 16:
"(Lukman berkata): "Hai anakku, sesungguhnya jika ada (sesuatu perbuatan) seberat biji sawi, dan berada dalam batu atau di Langit atau di dalam Bumi, Niscaya Allah akan mendatangkannya (membalasinya). Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui".(Lukman:16)
KESIMPULAN
- Hiasi diri dengan Akhlak mulia yaitu dengan kelemahlembutan. Kita harus tegas kepada Kebathilan, namun ketika kita berinteraksi harus lemah lembut. Allah SWT telah menyuruh kepada Nabi Musa agar berbicara kepada Fir'aun dengan lemah lembut dan sopan agar dapat melunakkan hati Fir'aun.
- Menjadi pribadi yang penyayang. Allah SWT berfirman: Allah Maha Lembut terhadap Hamba-hamba-Nya: Dia memberi Rezeky kepada yang di kehendaki-Nya dan Dia lah yang Maha Kuat lagi Maha Perkasa. (As-Syuura:19)
- Menciptakan Kehidupan yang Damai, baik secara pribadi maupun secara sosial Kemasyarakatan. Rasulullah SAW sebagai suri tauladan Umat Islam telah memberikan contoh sikap lemah lembut kepada umatnya, sebagaimana Firman Allah SWT "Maka di sebabkan Rahmat dari Allah lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi, berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah Ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah denganereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya "(Ali Imran:159). Ketika Rasulullah SAW masuk ke dalam Mekah dalam peristiwa Fathu Makkah, Beliau masuk dengan Tawadhu serta menjamin keselamatan bangsa Quraisy dan memaafkan orang-orang yang yelah memusuhinya.
Di dalam kitab Samsyul Ma'Arif Al-Qubro (Syeikh Ahmad Ibni Ali Al-Bunny) dan Kitab Abwabul faroj (Asyeikh Al-'Allamah As-Sayyid Muhammad Alwy Al-Maliki Al-Hasani)
Di jelaskan bahwa sesungguhnya Allah mewakilkan seorang Khoam yang bernama Sayyid Barzillin untuk membantu hajat-hajatnya orang yang bertawassul dengan Asma Allah Al-Lathifu, Khususiyah Asma' Al-Lathifu mempunyai 4 Kekhusu'an:
- Jalburr Rizqi (Menarik Rizky)
- Li Qodoil hajat (Untuk di laksanakan hajat-hajat)
- Li Qolasil Masjun (Membebaskan diri dari penjara)
- Li ikhfai an ainidz dzulmah (Halimunan)
TATA CARANYA ADALAH:
- Sholat Sunat Hajat 2 Roka'at
- Membaca istighfar 70x
- Membaca Sholawat 70x
- Membaca Alam Nasyroh 70x
- Mengirim hadiah Fatihah pada Khodamnya Sayyid Barzillin (HADZA HADIYATUN ILA HADROTI SAYYID BARZILLIN SAY U LILLAHI LAHUL ALFATIHAH 1x)
- Membaca Asma Allah Al-Lathifu dengan memakai Ya Nida (Ya Lathifu) 129x129=16641x Tiap-tiap mendapat 129x membaca Ayat Lathif nya 3x.
- Ayat Jalbur Rizqi {ALLOHU LATHIFUN BI IBADIHI YARZUQU MAN YASA U WAHUWAL QOWWILYUL 'AZU (surat ASY-SYURO Ayat 19)}
- Ayat Liqodoil Hajat {ALA YA'LAMU MAN KHOLAQO WA HUWAL LATHIFUL KHOBIRU (Surat Al-Mulk ayat 14)}
- Ayat Lil lKholasil Masjun {INNA ROBBI LATHIFUN LIMA YASA U INNAHU HUWAL LATIFUL KHOBIRU (Surat Yusuf ayat 100)}
- Ayat Li Ikhfa' An ainid dzulmah {LA TUDRIKUHUL ABSORU WA HUWA YUDRIKUL ABSORO WA HUWAL LATHIFUL KHOBIRU (Surat Al-An'am Ayat 103)}
Demikian artikel penjabaran tentang Asma'ul Husna dan Maknanya: Al-Lathif malam ini, semoga bermanfaat. امن.
Salam hangat penulis erika n.s
Sumber: Al-Ustadz Qomar Saidi, Lc
Posting Komentar untuk "Asma'ul Husna dan Maknanya: Al-Lathif"